Kriteria Rancangan Persimpangan dalam Instalasi Sistem Drainase

Buat perencanaan persimpangan drainase atau gorong-gorong terhadap bagian ruas jalan sejatinya memiliki sejumlah kriteria umum yang digunakan sebagai bahan pertimbangan. Tak dapat dipungkiri apabila setiap perencanaan tentu membutuhkan standar atau kriteria yang harus dijelaskan. 

Sehingga sebuah perencanaan dapat kalkulasi secara tepat untuk sistem penerimaan drainase. Secara umum, kriteria yang biasanya diaplikasikan dalam melakukan asesmen penerimaan rancangan hidrolik persimpangan arus, diantaranya: 

  • Air balik yang tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian hulu persimpangan. 
  • Perawatan terhadap distribusi aliran dilakukan sebaik mungkin. 
  • Kecepatan air dalam melewati bangunan tidak terlalu memberikan dampak kerusakan terhadap fasilitas jalan raya. 
  • Orientasi dan jarak pilar serta rancangan tiang penopang berfungsi untuk memperkecil terputusnya sapuan dan aliran potensial. 
  • Perencanaan pondasi sebagai upaya untuk mencegah sapuan dalam menghindari kerusakan lebih fatal. 
  • Batas bebas terhadap rancangan bangunan serta pilar untuk melewatkan sampah apabila dimungkinkan ada. 

Standar yang harus diaplikasikan dalam pembuatan rancangan persimpangan adalah standar yang harus tentu saja mempertimbangkan penggunaan biaya, sehingga keputusan tidak boleh diambil tanpa mengerti dampak dan pengaruh kedepannya. Baik dari segi anggaran pembangunan maupun anggaran pemeliharaan. 

Itulah ulasan seputar bagaimana membuat perencanaan sistem drainase terhadap jalan raya, semoga artikel ini dapat membantu anda untuk menyelesaikan proyek dengan tingkat kendala yang dapat diminimalisir. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *